asalamualaikum wr wb welcome to my blog MAHFUD SANJAYA
Selamat Datang di blog pemuda bangsa yang kreative Ngeblog di BLOG

iklan

Senin, 24 September 2012

Armada Tempur Indonesia Terbaru

Rencana kedatangan alutsista TNI 2010-2014 dengan anggaran pembelian US$ 15 Milyar : Renstra TNI 2010-2014 memberikan nuansa pelangi terhadap komparasi alutsista yang akan diperbaharui yaitu adanya diversifikasi terhadap jenis alutsista produksi dalam negeri , dari Rusia, China dan Amerika Serikat. Setidaknya itu yang mengemuka dalam statement yang dikemukakan Panglima TNI Jendral Djoko Santoso dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Jakarta kemarin. Dalam rencana strategis itu diungkapkan bahwa TNI akan memenuhi kebutuhan armada kapal perang dengan memesan 35 Kapal Cepat Rudal Trimaran ukuran 60 meter, 40 Kapal Patroli Cepat Rudal ukuran 40 meter dan 15 Korvet semuanya produksi dalam negeri. Sementara 2 kapal selam kelas Kilo dari Rusia dipastikan hadir tahun 2013. Untuk Kapal Cepat Rudal Trimaran dan Patroli Cepat adalah produksi swasta nasional, masing-masing akan dilengkapi sepasang rudal buatan China dan Rusia, sementara Korvet adalah produksi PT PAL Indonesia, demikian diungkapkan Jendral Djoko Santoso. Angkatan Udara Indonesia akan diperkuat dengan pembelian 22 F16 CD dari Amerika Serikat dan 12 pesawat angkut Hercules. Order ini akan disign pada saat kedatangan Presiden Barrack Obama ke Jakarta pertengahan Maret mendatang bersamaan dengan penandatanganan 5 perjanjian kerjasama lainnya. Saat ini TNI AU memiliki 10 F16 AB dan 38 Hercules berbagai seri. Bulan April mendatang 3 pesawat tempur SU27 dari Rusia tiba di PangkalanAU Makassar. Dengan kedatangan 3 penempur Sukhoi itu, TNI AU memiliki 10 Sukhoi dan merencanakan akan terus menambah pesawat empur jenis ini sampai mencapai 48 buah ( 4 skuadron). Yang menarik dari renstra TNI ini adalah adanya pergelaran rudal produksi dalam negeri yang mampu menjangkau jarak tembak sampai 300 km dan sekaligus mengubah konsep hankam TNI dari defensif murni menjadi pre emptive strike. Menurut pengamat militer Jales Primowardhani perubahan konsep ini dipicu oleh keangkuhan Malaysia yang mengganggu teritori Indonesia terutama perairan Ambalat. Ini yang membuat petinggi TNI dan bahkan Presiden SBY merasa gerah dan kemudian mempersiapkan arsenal berbagai jenis untuk mengantisipasi kondisi terburuk, katanya. TNI memang sedang mempersiapkan diri, memperbaharui alutsistanya. Lihat saja di kalimantan, Kodam dimekarkan menjadi 2 dengan menambah kekuatan pasukan secara besar-besaran sampai mencapai 30 ribu, pembentukan 8 batalyon infantri, 6 batalyon kavaleri, 4 batalyon artileri dan 4 batalyon rudal. Tarakan juga menjadi home base bagi 16 pesawat tempur Super Tucano disamping Pontianak yang sudah eksis sengan 16 pesawat tempur Hawk. Seorang petinggi di Kementerian Pertahanan Indonesia yang enggan disebut namanya membenarkan bahwa TNI sedang mempersiapkan kekuatannya dengan memperbesar satuan-satuannya. Marinir akan ditambah menjadi 60ribu pasukan, Kostrad sedang membangun divisi 3, Kodam-kodam menambah batalyon infanri dan mekanis. Rudal berbagai jenis sudah dan sedang dalam pesanan seperti Qw3, C-802, Yakhont, AGM Maverick. Nantinya kekuatan TNI AL bertumpu pada kekuatan 3 armada tempur dengan kekuatan 276 KRI, 12 Kapal Selam , 60 ribu marinr. TNI AU dengan 4 Skuadron Sukhoi, 3 Skuadron F16, 2 Skuadron Hawk, 1 skuadron Stucano, 1 skuadron Yak 130. TNI AD dengan 3 divisi Kostrad, 21 Kodam dengan kekuatan pasukan mencapai 450 ribu tentara. sumber :reuters rencana pembelian a. 3 Sukhoi SU27 April 2010 (rali sasi 5 sep 2010 dan 15 sep 2010) b. 16 Super Tucano September 2010 (DICARI ALTERNATIF LAIN) c. 8 Heli tempur MI35 Nopember 2010 d. 12 Heli tempur MI17 Oktober 2010 e. 6 Sukhoi SU30 Mei 2011 f. 6 Hercules Desember 2010 g. 8 Kapal Cepat Rudal Ctmaran Nopember 2010 h. 6 Hercules Nopember 2011 i. 22 F16 CD Oktober 2011 - Juni 2012 j. 12 Kapal Cepat Rudal Ctmaran Desember 2011 k. 4 Korvet PAL Juni - Okt 2011 l. 16 Yak 130 April 2013 m. 10 Sukhoi SU27/30 Nopember 2013 n. 2 Kapal Selam Kilo Desember 2013 o. 20 Kapal Patroli Cepat Rudal Jan - Des 2011 p. 80 Rudal Lapan Juni - Okt 2010 q. 12 Korvet PAL Jan 2012- Des 2013 r. 5 Batteray S300 Mei 2013 s. 2 Kapal Selam U214 Okt 2014 t. 10 Sukhoi SU35 Agustus 2014 u. 200 Rudal Lapan Feb - Sep 2011 Sumber : Jane's Defence Feb 2010

Armada Tempur Indonesia Terbaru

Rencana kedatangan alutsista TNI 2010-2014 dengan anggaran pembelian US$ 15 Milyar : Renstra TNI 2010-2014 memberikan nuansa pelangi terhadap komparasi alutsista yang akan diperbaharui yaitu adanya diversifikasi terhadap jenis alutsista produksi dalam negeri , dari Rusia, China dan Amerika Serikat. Setidaknya itu yang mengemuka dalam statement yang dikemukakan Panglima TNI Jendral Djoko Santoso dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Jakarta kemarin. Dalam rencana strategis itu diungkapkan bahwa TNI akan memenuhi kebutuhan armada kapal perang dengan memesan 35 Kapal Cepat Rudal Trimaran ukuran 60 meter, 40 Kapal Patroli Cepat Rudal ukuran 40 meter dan 15 Korvet semuanya produksi dalam negeri. Sementara 2 kapal selam kelas Kilo dari Rusia dipastikan hadir tahun 2013. Untuk Kapal Cepat Rudal Trimaran dan Patroli Cepat adalah produksi swasta nasional, masing-masing akan dilengkapi sepasang rudal buatan China dan Rusia, sementara Korvet adalah produksi PT PAL Indonesia, demikian diungkapkan Jendral Djoko Santoso. Angkatan Udara Indonesia akan diperkuat dengan pembelian 22 F16 CD dari Amerika Serikat dan 12 pesawat angkut Hercules. Order ini akan disign pada saat kedatangan Presiden Barrack Obama ke Jakarta pertengahan Maret mendatang bersamaan dengan penandatanganan 5 perjanjian kerjasama lainnya. Saat ini TNI AU memiliki 10 F16 AB dan 38 Hercules berbagai seri. Bulan April mendatang 3 pesawat tempur SU27 dari Rusia tiba di PangkalanAU Makassar. Dengan kedatangan 3 penempur Sukhoi itu, TNI AU memiliki 10 Sukhoi dan merencanakan akan terus menambah pesawat empur jenis ini sampai mencapai 48 buah ( 4 skuadron). Yang menarik dari renstra TNI ini adalah adanya pergelaran rudal produksi dalam negeri yang mampu menjangkau jarak tembak sampai 300 km dan sekaligus mengubah konsep hankam TNI dari defensif murni menjadi pre emptive strike. Menurut pengamat militer Jales Primowardhani perubahan konsep ini dipicu oleh keangkuhan Malaysia yang mengganggu teritori Indonesia terutama perairan Ambalat. Ini yang membuat petinggi TNI dan bahkan Presiden SBY merasa gerah dan kemudian mempersiapkan arsenal berbagai jenis untuk mengantisipasi kondisi terburuk, katanya. TNI memang sedang mempersiapkan diri, memperbaharui alutsistanya. Lihat saja di kalimantan, Kodam dimekarkan menjadi 2 dengan menambah kekuatan pasukan secara besar-besaran sampai mencapai 30 ribu, pembentukan 8 batalyon infantri, 6 batalyon kavaleri, 4 batalyon artileri dan 4 batalyon rudal. Tarakan juga menjadi home base bagi 16 pesawat tempur Super Tucano disamping Pontianak yang sudah eksis sengan 16 pesawat tempur Hawk. Seorang petinggi di Kementerian Pertahanan Indonesia yang enggan disebut namanya membenarkan bahwa TNI sedang mempersiapkan kekuatannya dengan memperbesar satuan-satuannya. Marinir akan ditambah menjadi 60ribu pasukan, Kostrad sedang membangun divisi 3, Kodam-kodam menambah batalyon infanri dan mekanis. Rudal berbagai jenis sudah dan sedang dalam pesanan seperti Qw3, C-802, Yakhont, AGM Maverick. Nantinya kekuatan TNI AL bertumpu pada kekuatan 3 armada tempur dengan kekuatan 276 KRI, 12 Kapal Selam , 60 ribu marinr. TNI AU dengan 4 Skuadron Sukhoi, 3 Skuadron F16, 2 Skuadron Hawk, 1 skuadron Stucano, 1 skuadron Yak 130. TNI AD dengan 3 divisi Kostrad, 21 Kodam dengan kekuatan pasukan mencapai 450 ribu tentara. sumber :reuters rencana pembelian a. 3 Sukhoi SU27 April 2010 (rali sasi 5 sep 2010 dan 15 sep 2010) b. 16 Super Tucano September 2010 (DICARI ALTERNATIF LAIN) c. 8 Heli tempur MI35 Nopember 2010 d. 12 Heli tempur MI17 Oktober 2010 e. 6 Sukhoi SU30 Mei 2011 f. 6 Hercules Desember 2010 g. 8 Kapal Cepat Rudal Ctmaran Nopember 2010 h. 6 Hercules Nopember 2011 i. 22 F16 CD Oktober 2011 - Juni 2012 j. 12 Kapal Cepat Rudal Ctmaran Desember 2011 k. 4 Korvet PAL Juni - Okt 2011 l. 16 Yak 130 April 2013 m. 10 Sukhoi SU27/30 Nopember 2013 n. 2 Kapal Selam Kilo Desember 2013 o. 20 Kapal Patroli Cepat Rudal Jan - Des 2011 p. 80 Rudal Lapan Juni - Okt 2010 q. 12 Korvet PAL Jan 2012- Des 2013 r. 5 Batteray S300 Mei 2013 s. 2 Kapal Selam U214 Okt 2014 t. 10 Sukhoi SU35 Agustus 2014 u. 200 Rudal Lapan Feb - Sep 2011 Sumber : Jane's Defence Feb 2010

Selasa, 18 September 2012

Empat Jenis Kelelawar Berhidung Daun Ditemukan


THOHOYANDOU, KOMPAS.com - Peneliti telah berhasil mengidentifikasi empat spesies kelelawar ladam baru. Kelelawar ladam adalah golongan kelelawar yang memiliki hidung besar berbentuk seperti daun.

Empat jenis kelelawar yang diidentifikasi berhabitat di Afrika bagian timur. Mulanya, keempatnya diklasifikasikan dalam satu spesies yang bernama Rhinolophus hildebranditii. Namun, lewat riset diketahui bahwa hewan yang selama ini digolongkan dalam spesies itu sebenarnya terbagi dalam empat spesies berbeda.

Identifikasi mulai dilakukan setelah adanya laporan perbedaan frekuensi gelombang ultrasonik yang dihasilkan spesies tersebut. Kelelawar menghasilkan gelombang suara ultrasonik untuk mengetahui lokasi mangsa. Teknik kelelawar ini disebut ekolokasi. Perbedaan frekuensi menjadi dasar dugaan perbedaan spesies.

Berdasarkan penelitian, empat spesies yang selama ini digolongkan jenis R. hildebranditii punya perbedaan pada bentuk tengkorak, frekuensi panggilan dan DNA. Perbedaan sulit dilihat secara morfologi sehingga spesies ini sering disebut spesies kompleks.

Empat jenis kelelawar yang diidentifikasi kali ini sendiri meliputi kelelawar ladam Cohen (Rhinolophus cohenae) yang ditemukan di Provinsi Mpumalanga Afrika Selatan, kelelawar ladam Gunung Mabu (Rhinophus mabuensis) yang ditemukan di Gunung Mabu, kelelawar ladam Smither (Rhinophus smithersi) yang ditemukan di utara lembah Mozambik dan Limpopo serta kelelawar ladam Mozambik (Rhinophus mossambicus) yang ditemukan di padang rumput Zimbabwe dan Mozambique.

Penemuan ini menambah keanekaragaman jenis kelelawar ladam. Kelelawar ladam unik sebab jika lain kelelawar memancarkan sonar dari mulut, kelelawar jenis ini memancarkan sonar dari hidung. Hidung lebar kelelawar ladam ini berguna membantu memfokuskan sistem sonar.
Sumber :
LiveScience